Selasa, 06 Oktober 2015

Ruqyah Syar’iyyah adalah Life Style Rasulullah SAW

Ruqyah Syar’iyah adalah salah satu dari bagian dari ragam terapi yang diwariskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam kepada ummatnya. Namun sayang, masih banyak kaum muslimin yang belum mengetahuinya, bahkan ada yang apriori dan antipati.
Mereka menganggap bahwa Ruqyah Syar’iyah itu klenik dan mistik yang sarat unsur syirik. Sehingga mereka enggan untuk mempelajarinya bahkan cenderung menolak dan menjauhinya.

Padahal Rasulullah sendiri telah menjadikan terapi Ruqyah Syar’iyah sebagai bagian dari Life Style, baik di saat dalam kondisi sehat yang difungsikan sebagai pagar ghaib untuk menjaga diri dari berbagai macam kejahatan yang mengancam keselamatan, atau beliau gunakan Ruqyah Syar’iyah sebagai terapi dan pengobatan dari berbagai macam penyakit yang beliau rasakan. 

Simaklah penuturan istri Rasulullah, Aisyah radhiyallahu ‘anha dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari berikut: Aisyah ra. berkata: Apabila Rasulullah saw. merebahkan tubuhnya di pembaringannya, beliau meniup kedua telapak tangannya seraya membaca: surat al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nas keseluruhan. Lalu beliau mengusapkan kewajahnya dan seluruh anggota tubuhnya yang bisa dijangkau kedua tangannya”.(HR. Bukhari, no. 5748).

Lalu simak pula penuturan Aisyah ra. Dalam hadits lain yang kevalidannya telah disepakati oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim berikut: Aisyah ra. berkata: “Apabila Rasulullah merasa sakit, maka beliau membaca (meruqyah dirinya dengan) surat-surat perlindungan (al-Mu’awwidzat), lalu meniupkannya. (HR. Muutafaqun ‘alaih).

Kedua hadits tersebut perawinya sama, yaitu bunda Aisyah radhiyallahu ‘anha. Dan asbabul wurudnya berbeda. Yang Pertama, ruqyah mandiri dilakukan Rasulullah saat mau tidur (tidak dalam kondisi sakit) dan itu beliau lakukan di setiap malam. 

Dan yang Kedua, ruqyah mandiri dilakukan Rasulullah saat beliau merasakan suatu penyakit. Meskipun kondisinya berbeda, tapi perhatikanlah kembali kedua riwayat tersebut, ternyata bacaan yang dibaca Rasulullah sama, yaitu al-Mu’awwidzat (Surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas).

Rasulullah telah menjadikan aktifitas Ruqyah Syar’iyah sebagai bagian dari kehidupannya sehari-hari, baik di saat sehat amaupun di saat beliau sedang sakit. Apakah kita yag selama ini bertekad menjadikan beliau sebagai panutan dan tauladan hidup sudah melakukan seperti yang beliau lakukan? 

Kalau jawabannya belum, marilah kita belajar Ruqyah Syra’iyah dengan benar, agar kita bisa mempraktikkannya setiap hari dan setiap diperlukan, sebagaimana yang dilakukan oleh Tauladan kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Wallohul Mustaan.
 
back to top